ERGONOMI
ERGONOMI
A. Ergonomi dasar
1. Definisi Ergonomi
Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. (Eko, 2008)
Menurut International Ergonomics Association (IEA, 2010), mendefinisikan ergonomi merupakan studi anatomis, fisiologi, dan psikologi dari aspek manusia dalam bekerja di lingkungannya. Konteks ini, memiliki kaitan dengan efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan dari orang-orang di tempat kerja, di rumah dan sejumlah permainan.
Menurut Corleet dan Clark (1995), ergonomi adalah studi dari kemampuan manusia dan karakteristik yang memengaruhi perancangan peralatan dan sistem kerja.
Dapat disimpulkan ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikanatau menyeimbangkan alat,cara dan lingkungankerja terhadap kemampuan dan keterbatasanmanusia baik fisik maupun mental sehinggakualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebihbaik.
The International Ergonomics Association (IEA,2000) mengidentifikasi kategori spesialisasiergonomi yaitu :
a. Ergonomi fisik, berkaitan dengan anatomimanusia, seperti antropometri, karakteristikmekanik fisiologis dan biologis yang berkaitandengan aktivitas fisik.
b. Ergonomi kognitif, berkaitan dengan prosesmental seperti persepsi, memori, penalaran, dan respon motorik karena hal itumemengaruhi interaksi antara manusia danbagian lain dari sistem.
c. Ergonomi organisasi, berkaitan denganoptimasi sistem sosio-teknis, termasuk struktur organisasi mereka, kebijakan, dan proses.
d. Ergonomi lingkungan, berkaitan dengan interaksi manusia dengan lingkungan.Lingkungan fisik ditandai dengan iklim, suhu,tekanan, getaran, cahaya.
2. Sejarah Ergonomi
Istilah “ergonomi” mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut :
a. C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England. Ia mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Trackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan menbungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan.
b. F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.
c. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur turun-naik (adjustable).
d. E. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
e. Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi pada November 1957.Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk pada 1957, dan The Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama.
3. Tujuan Ergonomi
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
4. Bidang-Bidang Kajian Ergonomi
Cikal bakal ergonomik adalah pemanfaatan dari sejumlah ilmu dasar yang mempelajari manusia, seperti anatomi, fisiologi, kedokteran, ortopedi, fisikologi, serta sosiologi. Berikut adalah sebagaian dari berbagai sub-disiplin ergonomik :
1. Antropometri, yaitu bidang yang mengkajidimensi fisik tubuh manusia, termasuk usia, tinggi berdiri, bobot, panjang jangkauan lengan, tinggi duduk, dan lain sebagainya.
2. Biomekanika kerja, yaitu bidang yang memfokuskan pada proses mekanika(gaya,moment,kecepatan,percepatan sertatekanan) yang terjadi pada tubuh manusia, terkait dengan aktifitas fisik yang di lakukanpekerja.
3. Fisiologi Kerja, yaitu bidang ergonomic yang mengkaji respon fungsi-fungsi tubuh (misalnyasistem radiofaskuler), yang terjadi saat bekerja.
4. Human information processing dan ergonomic kognitif, yaitu bidang ergonomic yang mempelajari bagaimana manusia memprosesinformasi dari lingkungannya, dimulai daritahap mengindra adanya stimulus danmemperspesikannya, sampai denganmengambil keputusan dan melakukan tindakanyang di perlukan.
5. Human-computer interaction (HCI) yaitubidang ergonomic yang mengkaji danmerancang interaksi antara pengguna dansistem komputer, dengan salah satu tujuannyaantara lain meminimalkan kesalahan, meningkatkan kinerja sistem operasi, sertameningkatkan kepuasan pengguna.
6. Displays dan controls, bidang ergonomi yang memiliki fokus berupa kajian atas rancangandisplays maupun controls yang cocok dengankarakteristik penggunanya.
7. Lingkungan Kerja, yaitu bidang yang mencobamemahami respon manusia terhadaplingkungan fisik kerja, termasuk kebisingan, temperature, pencahayaan, getaran dan lain sebagainya.
8. Ergonomi Makro, berangkat dari konsep sosioteknologi, bidang ini merupakan suatupendekatan sistem dalam mengkaji kesesuaianantara individu, organisasi, teknologi, sertaproses interaksi yang terjadi.
Komentar
Posting Komentar